Kamis, 04 Juni 2015

EKSPOSUR DAN AKUNTANSI VALAS

Eksposur
Eksposur adalah objek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksikan benar-benar terjadi. Eksposur yang paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan, misalnya harga saham, laba, pertumbuhan penjualan dan sebagainya.
Eksposur valuta asing adalah kepekaan perubahan dalam nilai riil aset, kewajiban atau pendapatan operasi yang dinyatakan dalam mata uang domestik terhadap perubahan kurs yang tak terantisipasi.

Pasar Valas
Pasar valas atau bursa adalah kesepakatan antara penjual dan pembeli mengenai jumlah tertentu suatu mata uang diserahkan pada nilai tukar tertentu untuk mendapatkan mata uang lain. Berdasarkan pendapat Sartono, pasar valuta asing terdiri dari tiga transaksi yang biasa dilakukan, yaitu :
1.    Currency Spot Market
Spot Market merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan atau delivery saat itu juga (secara teoritis, meskipun dalam prakteknya transaksi spot diselesaikan dalam waktu dua atau tiga hari).
2.    Currency Forward Market
Forward Market merupakan transaksi dengan menyerahkan pada beberapa waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu yang lain.
3.    Currency Swap Market
Swap Market merupakan transaksi pembelian dan penjualan sejumlah mata uang tertentu secara simultan pada dua tanggal (value date) tertentu.
Pelaku pasar valas terdiri dari perusahaan, masyarakat (perorangan), bank umum, broker (perantara), pemerintah, bank dan sentral.
Transaksi skala global yang dilakukan oleh perusahaan memiliki kemungkinan adanya risiko kerugian dan keuntungan yang akan diperoleh akibat fluktuasi kurs. Kemungkinan–kemungkinan yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian ataupun keuntungan yang disebabkan nilai mata uang yang mendenominasi berfluktuasi dinamakan eksposur valuta asing. Yuliati, berpendapat bahwa eksposur valuta asing akan dialami oleh perusahaan yang melakukan dan/atau menerima pendapatan dalam valuta asing. Ditinjau dari dampak pengaruhnya, terdapat tiga macam eksposur valuta asing :
1.    Eksposur Transaksi
Menurut Kuncoro, eksposur transaksi (transaction exposure) yang berasal dari kemungkinan diperolehnya keuntungan atau kerugian usaha (net cashflows) akibat transaksi yang terlanjur menggunakan mata uang asing sebagai denominasi.
2.    Eksposur Ekonomi
Kuncoro menuliskan bahwa eksposur ekonomi pada dasarnya merupakan cara melihat eksposur dalam jangka panjang dalam suatu perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional dan multitransaksi.
3.    Eksposur Akuntansi
Kuncoro dalam bukunya Manajemen Keuangan Internasional berpendapat bahwa eksposur akuntansi (accounting exposure) yang merupakan seberapa jauh laporan keuangan konsolidasi dan neraca suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valuta asing. Eksposur akuntansi muncul karena laporan–laporan keuangan pusat perusahaan cabang perlu dikonsolidasikan oleh kantor pusat pada suatu mata uang yang kurs-nya berbeda dengan kurs pada saat terjadinya transaksi.
Berbagai metode dan teknik memberikan fasilitas bagi para pelaku pasar valas untuk mengantisipasi dan mengurangi akibat kemungkinan kerugian yang terjadi. Hedging contract forward merupakan salah satu strategi kontraktual yang dapat digunakan untuk melindungi transaksi, terutama transaksi penjualan ekspor.
Hedging (lindung nilai) menurut Eiteman, dkk adalah mengambil posisi, memperoleh arus kas, aset, atau kontrak (termasuk kontrak forward) yang akan naik (atau turun) nilainya dan meng-offset-nya dengan suatu penurunan (kenaikan) nilai dari suatu posisi yang sudah ada. Sedangkan yang dimaksud hedging dengan memakai contract forward menurut Hull, kontrak forward sama dengan kontrak futures pada perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada waktu tertentu di masa yang akan datang dengan harga tertentu. Namun, kontrak forward lebih fleksibel dibanding kontrak lainnya karena kedua belah pihak dapat menentukan sendiri harga dan jangka waktu kontrak. Penentuan harga pihak eksportir dan importir dalam kontrak forward menggunakan pedoman forward rate. Menurut Hamdy Hadi, forward rate adalah kurs yang ditetapkan sekarang atau pada saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu yang akan datang, biasanya antara waktu 2 x 24 jam lebih sampai dengan 1 tahun atau 12 bulan.

Akuntansi Valas
Akuntansi Transaksi Valas adalah bagaimana transaksi tersebut harus dicatat dalam melaporkan valuta pada tanggal terjadinya transaksi dan pada saat penyelesaiaan. Dalam transaksi tunai, terdapat persetujuan umum bahwa transaksi harus dicatat dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi (spot exchange rate).
Ada 2 pandangan mengenai apakah transaksi harus dianggap sebagai sebuah transaksi tunggal atau 2 buah transaksi :
a.    Pendekatan Transaksi Tunggal
Pandangan dalam Pendekatan ini  yang digunakan adalah bahwa hanya ada satu transaksi ekonomi yang dicatat yaitu transaksi penjualan/pembelian. Sedangkan pelunasan utang atau penerimaan pelunasan piutang valas dianggap sebagai bagian esensial dari transaksi ekonomi untuk menjual atau membeli barang atau jasa.
b.    Pendekatan Transaksi Ganda
Dalam pendekatan ini utang dan piutang dianggap sebgai sebuah transaksi kedua yang berbeda atau terpisah dari transaksi asli yang berupa pembelian atau penjualan barang atau jasa. Dalam pendekatan ini manajemen tidak dapat memperkirakan besarnya kurs pada tanggal penyelesaian transaksi.

Metode Translasi
Ada empat metode-metode translasi yang telah ada dan dipakai oleh perusahaan-perusahaan multinasional di seluruh dunia, yakni:
1.    Pada metode current/noncurrent, aktiva lancar dan hutang lancar ditranslasikan pada kurs/rate saat ini (dengan kata lain hanya memperlakukan current assets dan current liabilities yang exposed (yang disesuaikan dengan nilai tukar yang berubah/postchange). Noncurrent assets dan noncurrent liabilities ditranslasian pada kurs/rate historis. Komponen-komponen laporan rugi/laba ditranslasikan pada kurs/nilai tukar rata-rata periode tersebut. Pengecualian ada pada revenues dan expenses yang berkaitan dengan noncurrent assets dan liabilities.
2.    Pada metode monetary/nonmonetary pos-pos neraca monetary (cash, account receivables dan payables, long term debt) ditranslasikan pada kurs mata uang saat ini. Non monetary account/pos-pos non moneter (inventory, fixed assets, long terminvestments) ditranslasikan pada kurs historis (dengan kata lain hanya menghitung assets dan liabilities moneter yang exposed). Laporan rugi/laba ditranslasikan dengan nilai tukar rata-rata selama periode tersebut. Pos-pos revenues dan expenses yang berkaitan dengan pos neraca non monetary ditranslasikan pada kurs yang sama dengan yang digunakan untuk mentranslasi pos-pos pada neraca.
3.    Metode temporal sama seperti metode monetary/nonmonetary dengan hanya sedikit perbedaan bahwa inventory bisa ditranslasikan pada kurs saat ini jika memiliki harga pasar (mentranslasi assets dan liabilities yang exposed dinilai pada current cost/biaya saat ini dan pada historical cost/biaya historis untuk assets dan liabilities yang unexposed).
4.    Pada metode current rate, seluruh pos neraca dan laporan rugi/laba ditranslasikan pada kurs saat ini (memperlakukan seluruh assets dan liabilities sebagai exposed).

Soal:
1.        Kepekaan perubahan dalam nilai riil aset, kewajiban atau pendapatan operasi yang dinyatakan dalam mata uang domestik terhadap perubahan kurs yang tak terantisipasi disebut
a.       Eksposur
b.      Eksposur valuta asing
c.       Eksposur ekonomi
d.      Eksposur akuntansi
2.        Metode translasi yang telah ada dan dipakai oleh perusahaan-perusahaan multinasional di seluruh dunia adalah
a.       Metode current/noncurrent
b.      Metode monetary/nonmonetary
c.       Metode temporal
d.      Semua jawaban benar
3.        Transaksi dengan menyerahkan pada beberapa waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu yang lain adalah
a.        Forward Market
b.       Spot Market
c.        Swap Market
d.       Forward Rate
4.        Pelaku dari pasar valas adalah
a.       Bank umum
b.      Pemerintah
c.       Jawaban a dan b benar
d.      Jawaban a dan b salah
5.        Yang terdapat di pos-pos neraca monetary pada metode translasi yaitu, kecuali
a.       Aset Tetap
b.      Kas
c.       Piutang
d.      Hutang

Sumber:
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta
Sunardi dan Nanang Sunyoto. 2011. Akuntansi Internasional. Amara Book: Yogyakarta
Enggawati, Dzulkirom, & Hidayat. 2012. Analisis Penggunaan Teknik Hedging Contract Forward Untuk Mengurangi Kerugian Selisih Kurs Valas Atas Hasil Penjualan Ekspor. Universitas Brawijaya. Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar