Harmonisasi
Standar akuntansi Internasional
Sejak tahun 1982,
tujuan IASC telah berubah dari tujuannya semula untuk menyusun satu standar
akuntansi yang seragam untuk semua negara menjadi suatu proses harmonisasi SAI.
IASC mulai menyadari bahwa standardisasi merupakan usaha yang sulit. Oleh
karena itu alternatif lain adalah melakukan harmonisasi standar akuntansi
internasional. Harmonisasi adalah suatu usaha atau proses untuk meningkatkan
keserupaan atau kecocokan antara praktik akuntansi antarnegara dengan
batasan-batasan tertentu, selama perbedaan tersebut tidak berkaitan dengan
konflik logis (Meek dan Saudagaran, 1990). Ada beberapa alas an diperlukannya
untuk melaksanakan harmonisasi, yaitu:
a. Fakta bahwa beberapa negara telah
memberikan kontribusinya bagi pengembangan akuntansi, seperti USA
b. Pesatnya pertumbuhan dan perdagangan
ekonomi dunia dan banyaknya perusahaan multinasional yang beroperasi di suatu
negara;
c. Beberapa negara sudah mengadopsi SAI
untuk memecahkan masalah akuntansi yang relevan bagi negaranya;
d.
Harmonisasi sangat bermanfaat bagi suatu
negara.
Standardisasi
Standar Akuntansi
Standardisasi akuntansi
internasional adalah proses membuat satu standar yang umum untuk semua negara.
Hal ini berarti setiap negara wajib menerapkan satu standar akuntansi
internasional tanpa mempertimbangkan faktor-faktor beda yang ada pada setiap
negara. Pelaporan keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan. Akan tetapi
penerapan satu standar ini menyebabkan standar akuntansi menjadi sangat kaku
dan tidak dapat mengakomodasi perbedaan yang ada di antara negara yang satu
dengan negara yang lain. Perusahaan-perusahaan di suatu negara harus menghadapi
dan mengantisipasi tekanan sosial, politik, dan ekonomi dalam negeri, sementara
harus menyesuaikan diri dengan standar internasional yang sangat kompleks.
Standardisasi beranggapan bahwa tidak ada perbedaan antar negara yang satu
dengan negara yang lain. Anggapan ini sama sekali tidak benar sebab setiap
negara memiliki karakteristiknya masing-masing yang nyata berbeda.
Standardisasi akuntansi
internasional dapat dicapai dengan tiga model pendekatan, yaitu
a.
International
and Political Agreement
Model penerapan standar karena ada
perjanjian internasional atau perjanjian politik yang bisa menyangkut wilayah
regional tertentu atau lebih dari wilayah regional.
b.
Profesional
Agreement
Standar akuntansi internasional
diterapkan karena adanya perjanjian profesional antara organisasi profesi
akuntansi yang tergabung dalam sutau organisasi akuntansi internasional seperti
IASC/IASB. Dengan demikian IASC/IASB dapat meminta anggotanya untuk mengadopsi
dan menerapkan Standar Akuntansi Internasional (SAI/IFRS).
c.
Voluntary
Pendekatan penerapan SAI secara
sukarela karena ada kepentingan atau motivasi tertentu dari suatu negara untuk
mengadopsi SAI.
Keuntungan
harmonisasi akuntansi internasional:
a. Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
b.
Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
c. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki
proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1.
Badan Standar Akuntansi Internasional
(IASB)
2.
Komisi Uni Eropa (EU)
3.
Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal (IOSCO)
4.
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli antar pemerintah
Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan
(Internationals Standards of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari
Konferensi PBB dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on
Trade and Development – UNCTAD).
6.
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OECD).
Perbedaan Harmonisasi & Standar Akuntansi
Internasional
Pada dasarnya standar akuntansi
merupakan pengumuman atau ketentuan resmi yang dikeluarkan badan berwenang di
lingkungan tertentu tentang pedoman umum yang dapat digunakan manajemen untuk
menghasilkan laporan keuangan. Dengan adanya standar akuntansi, laporan
keuangan diharapkan dapat menyajikan informasi yang relevan dan dapat dipercaya
kebenarannya. Standar akuntansi juga digunakan oleh pemakai laporan keuangan
seperti investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum sebagai acuan untuk
memahami dan menganalisis laporan keuangan sehingga memungkinkan mereka untuk
mengambil keputusan yang benar. Dengan demikian, standar akuntansi memiliki
peranan penting bagi pihak penyusun dan pemakai laporan keuangan sehingga
timbul keseragaman atau kesamaan interpretasi atas informasi yang terdapat
dalam laporan keuangan.
Secara garis besar ada empat hal
pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan
definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi
digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu
harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan
biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan
nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi
keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal
ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang
digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat
disajikan dalam laporan keuangan.
Yang terakhir adalah penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan
jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan
dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan
(Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai
laporan keuangan.
Keempat hal itulah yang diusahakan
oleh negara barat untuk diharmonisasikan secara internasional. Mereka percaya
bahwa harmonisasi standar akuntansi internasional akan meningkatkan daya
banding laporan keuangan secara internasional, dapat menghemat biaya terutama
bagi penyaji dan pemakai laporan keuangan, dan memperbaiki standar akuntansi
nasional masing-masing negara (Turner 1983).
Sebagai respon atas kebutuhan
harmonisasi standar akuntansi, berbagai upaya telah dilakukan oleh negara
kapitalis. Salah satunya adalah dengan dengan mendirikan International
Accounting Standard Committee (IASC) pada tahun 1973, yang sekarang berubah
nama menjadi International Accounting Standard Board (IASB). Jumlah
keanggotaan IASC sampai sekarang meliputi lebih dari 150 organisasi profesi
akuntansi yang berasal dari negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia.
Tujuan utama badan ini adalah memformulasikan standar akuntansi yang dapat
diterapkan secara internasional. Sampai sekarang IASB telah mengeluarkan lebih
dari 50 standar akuntansi. Meskipun IASB berhak untuk menetapkan dan mengeluarkan
standar akuntansi, badan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum untuk
memaksakan penerapan standar akuntansi yang dihasilkan.
Adopsi penuh dan harmonisasi
terhadap IFRS memiliki arti yang berbeda. Adopsi penuh adalah mengadopsi secara
penuh tanpa adanya perubahan-perubahan untuk diterapkan di suatu Negara.
Berbeda dengan adopsi penuh, harmonisasi IFRS memiliki sifat lebih fleksibel
dan terbuka. Harmonisasi standar pertama kali dikenalkan oleh European Commision (EC).
Harmonisasi berarti juga sebagai sekelompok Negara yang menyepakati suatu
standar akuntansi yang mirip, namun mengharuskan adanya pelaksanaan yang tidak
mengikuti standar harus di ungkapkan.
Sedangkan bagi Indonesia terhadap
IFRS, IAI mendukung harmonisasi standar akuntansi melalui adopsi dan adaptasi
IAS. Meskipun dengan adanya IFRS tidak semua Negara dapat menerima yang
disebabkan dengan perbedaan-perbedaan ditiap Negara. Namun tetap perlu adanya
yang menjembatani agar Standar Akuntansi Keuangan sejalan dengan IFRS yaitu
dengan melakukan harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS. Adanya
harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS maka diharapkan informasi
akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi.
Soal:
1.
Ada beberapa alasan diperlukannya untuk melaksanakan
harmonisasi yaitu
a. Fakta
bahwa beberapa negara telah memberikan kontribusinya bagi pengembangan
akuntansi
b. Pesatnya
pertumbuhan dan perdagangan ekonomi dunia dan banyaknya perusahaan
multinasional yang beroperasi di suatu negara
c. Beberapa
negara sudah mengadopsi SAI untuk memecahkan masalah akuntansi yang relevan
bagi negaranya
d.
Semua jawaban benar
2. Model penerapan standar karena ada
perjanjian internasional atau perjanjian politik yang bisa menyangkut wilayah
regional tertentu atau lebih dari wilayah regional disebut
a.
International and Political Agreement
b. Profesional Agreement
c. Voluntary
d. Semua
jawaban salah
3. Pendekatan penerapan SAI secara sukarela
karena ada kepentingan atau motivasi tertentu dari suatu negara untuk mengadopsi
SAI adalah
a. International and Political
Agreement
b. Profesional Agreement
c.
Voluntary
d. Semua
jawaban salah
4. Kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan
keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan
disebut
a. Informasi
lain yang berkaitan
b. Pengukuran
dan penilaian
c.
Pengakuan
d. Penyajian
dan pengungkapan laporan keuangan
5.
Adanya harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS
maka diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama yaitu
a. Komparabilitas
b. Relevansi
c.
Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan
b salah
Sumber:
Meek, Gary. and Saudagaran S. (1990). A Survey of Research
on Financial Reporting in a Transnational Context. Journal of Accounting
Literature, 9, pp. 145-182.
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. 2010. International
Accounting. Buku 2 Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta
Files. 2015. Akuntansi Internasional.
http://www.slideshare.net/dewimasita/makalah-akuntansi-internasional.
Accessed
on March 23, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar