Perkembangan Disclosure
Perkembangan
disclosure seiring dengan perkembangan
akuntansi. Standar dan praktik akuntansi dipengaruhi oleh sumber keuangan,
sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, tingkat
pendidikan, budaya, serta faktor-faktor lain. Perbedaan antar disclosure
nasional terutama disebabkan oleh perbedaan pengaturan korporasi dan pengaturan
keuangan. Di AS dan Inggris serta negara-negara Anglo-Saxon yang lain, pasar
ekuitas sangat berkembang dan memberikan pendanaan bagi sebagian besar
korporasi. Pada pasar ini, kepemilikan cenderung tersebar pada banyak pemegang
saham, dan mereka mendapatkan proteksi yang me.mddahi. Di negara-negara ini,
investor institusional memainkan peran yang semakin besar. Disclosure publik
sangat berkembang seiring dengan perkembangan akuntabilitas perusahaaan kepada
publik.
Di banyak
negara yang lain, misalnya Prancis, Jerman, Jepang, dan sejumlah negara
berkembang, kepemilikan saham sangat terkonsentrasi. Bank dan / atau pemilik
merupakan sumber utama pendanaan perusahaan. Dibentuk struktur untuk melindungi
manajemen. Bank (yang kadang-kadang berperan sebagai kreditor sekaligus
pemilik) dan pihak-pihak internal yang lain (misalnya para pemegang saham)
melakukan pengawasan. Pada pasar-pasar ini, disclosure publik kurang berkembang
dan dimungkinkan terjadi perbedaan mengenai jumlah informasi antara yang
diberikan kepada kreditor dan investor besar dibanding dengan yang diberikan
kepada publik.
Disclosure
Sukarela
Manajer
mempunyai informasi yang lebih baik daripada pihak-pihak eksternal mengenai
kinerja korporasi sekarang dan masa mendatang. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa manajer tergerak untuk mendisklos informasi tersebut secara sukarela.
Keuntungan untuk memberikan disclosure tersebut dapat berupa biaya transaksi
perdagangan saham yang lebih murah, meningkatnya minat para analis keuangan dan
investor terhadap korporasi yang bersangkutan, meningkatnya likuiditas saham,
dan semakin rendahnya biaya modal. Disclosure tersebut meliputi petunjuk
mengenai bagaimana korporasi dapat menguraikan dan menjelaskan potensi
investasi korporasi kepada investor.
Karena
investor di seluruh dunia sernakin menuntut informasi yang lebih rinci dan
tepat waktu, tingkat disclosure sukarela menjadi semakin tinggi, baik di negara
yang pasarnya sedang berkembang maupun yang pasarnya sarnya sudah maju. Tetapi,
pelaporan keuangan dapat merupakan mekanisme yang tidak sempurna untuk
berkomunikasi dengan para investor jika disclosure yang disajikan tidak sesuai
dengan kebutuhan investor. Para penulis menyatakan bahwa komunikasi tersebut tidak sempurna; jika 1) manajer mempunyai informasi yang
superior tentang korporasi tersebut, 2) dorongan manajer tidak secara sempurna
sejalan dengan kepentingan investor, dan 3) auditing aturan akuntansi tidak
sempurna. Para penulis menyatakan bahwa konflik ini dapat dikurangi dengan
mekanisme kontrak (contracting mechanism), seperti misalnya
dengan menghubungkan bonus kepada manajer dengan nilai saham jangka panjang,
Bukti
menunjukan bahwa para menejer sering mempunyai dorongan yang kuat
untuk menunda disclosure tentang berita buruk, mengolah laporan
keuangan sedemikian sehingga memberikan citra perusahaan yang lebih
baik, dan menyatakan terlalu tinggi (Overstate) prospek dan
kinerja keuangan korporasi. Ini disebabkan
karena, sebagai contoh, para eksekutif menghadapi risiko yang signifikan untuk
dipecat jika
perusahaan mempunyai kinerja keuangan atau kinerja pasar saham yang rendah.
Perusahaan yang menghadapi kesulitan yang parah mempunyai risiko akuisisi atau
kebangkrutan yang tinggi yang menjurus ke pergantian manajemen. Di samping itu.
disclosure penuh juga dapat mendatangkan kerugian kompetitif, karena banyaknya
informasi yang didisklos yang dapat digunakan oleh perusahaan pesaing sesuai
dengan kepentingannya, termasuk untuk memenangkan persaingan.
Regulasi
akuntansi, regulasi auditing, dan regulasi lainnya serta sertifikasi auditing
maupun sertifikasi pihak ketiga yang lain dapat memperbaiki fungsi pasar.
Regulasi akuntansi berupaya untuk mengurangi kemampuan manajer untuk mencatat
transaksi ekonomi dengan cara yang tidak sejalan dengan kepentingan pemegang
saham. Regulasi disclosure menerapkan persyaratan untuk menjamin bahwa pemegang
saham menerima informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu. Auditor
eksternal bertujuan untuk menjamin bahwa manajer menerapkan kebijakan akuntansi
yang tepat, membuat estimasi akuntansi yang wajar, memelihara sistem
pengendalian dan catatan akuntansi yang memadahi, serta memberikan disclosure
yang diminta dengan tepat waktu.
Meskipun
mekanisme ini dapat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap praktik,
kadang-kadang manajer masih bersedia untuk melanggar persyaratan pelaporan
karena menganggap bahwa risiko yang dihadapi, misalnya kehilangan jabatan atau
tuntutan hukum, masih lebih ringan dibanding dengan benefit yang diterimanya.
Praktik Disclosure
dan pelaporan
Praktik disclosure
laporan tahunan mencerminkan tanggapan manajer terhadap persyaratan disclosure
regulators dan juga merupakan dorongan untuk memberikan informasi kepada
pemakai laporan keuangan dengan sukarela. Di banyak negara,
aturan tidak dilaksanakan, disclosure akan diberikan secara
sukarela, karena pars manajer tidak akan mematuhi aturan tersebut jika dengan
mematuhinya biayanya lebih besar daripada biaya atau pengorbanan jika tidak
mematuhi. Oleh karena itu, .penting untuk membedakan antara disclosure yang
dituntut dan disclosure yang sungguh-sungguh dibuat. Adalah menyesatkan jika
keputusan diambil hanya dengan melihat aturan disclosure tanpa melihat praktik disclosure
yang sesungguhnya.
Untuk
beberapa tipe disclosure (misalnya disclosure tentang pengembangan material),
kebijakan manajemen mempunyai pecan yang sedemikian penting sehingga pemantauan,
dan tentu saja pelaksanaan, menjadi sulit. Perlu diperhatikan juga bahwa aturan disclosure untuk laporan perubahan modal, pelaporan segmen,
dan laba per lembar saham, di dunia ini adalah sangat bervariasi.
Disclosure
Informasi Masa Depan
Di seluruh
dunia, disclosure masa depan dipandang sangat relevan dalam pasar ekuitas.
Instruksi Keempat UE, misalnya, menyatakan bahwa laporan tahunan harus meliputi
indikasi kemungkinan perkembangan masa depan korporasi. SEC menuntut perusahaan
untuk mendisklos informasi yang akan berdampak besar terhadap likuiditas,
sumber modal, dan hasil operasi masa depan. Sementara itu, Bursa Efek Tokyo
meminta manajemen perusahaan yang terdaftar untuk memberikan ramalan-ramalan
penjualan, laba, dan devider dalam siaran pens tahunan maupun tengah-tahunan.
Istilah informasi masa depan meliputi 1) ramalan (forecast) pendapatan,
laba (rugi), arus kas, pengeluaran modal, dan
item-item keuangan lainnya; 2) informasi prospektif tentang posisi atau kinerja
ekonomi masa depan yang kurang definitif dibanding dengan ramalan yang
dinyatakan dalam termin-termin item proyeksian, pentode fiskal, dan jumlah
proyeksian; dan 3) laporan tentang tujuan dan rencana manajemen mengenai
operasi masa depan. Mengingat bahwa tujuan utama investor dan analis adalah
menaksir laba dan arus kas masa depan, adalah masuk akal jika mereka menanyakan
apakah perusahaan memberikan ramalan, rnereka sendiri tentang informasi
keuangan tersebut.
Disclosure
Segmen
Permintaan
investor dan analis akan informasi mengenaf hasil keuangan dan, operasi segmen
geografis dan industri dari sebuah perusahaan adalah signifikan dan semakin
besar. Sebagai contoh, analis keuangan di AS secara konsisten meminta data
laporan keuangan yang diurai jauh lebih rinci daripada sebelumnya. IFRS meminta
pelaporan segmen yang sangat rind, seperti halnya yang terjadi dengan standar
akuntansi lokal di banyak negara. Disclosure segmen membantu pemakai laporan
keuangan untuk memahami bagaimana bagian-bagian dari sebuah perusahaan
membentuk suatu keseluruhan. Lini produk dan daerah-daerah di dunia ini
bervariasi dalam hubungannya dengan risiko, return, dan kesempatan. Rincian
mengenai lini bisnis dan daerah geografis akan memberikan informasi yang lebih
mengenai perusahaan keseluruhan.
Pelaporan,
Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan semakin dituntut untuk menjawab kebutuhan informasi para stakeholder.
Pelaporan pertanggung jawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi
informasi mengenai pengaruh perusahaan terhadap kesejahteraan
karyawan, serta pengaruhnya terhadap masyarakat setempat dan lingkungan. Ini
mencerminkan keyakinan bahwa perusahaan berkewajiban untuk memberikan laporan
mengenai kinerja lingkungan dan social kepada stakeholder, sebagaimana
laporan keuangan yang memuat informasi mengenai kinerja keuangan dilaporkan
kepada pemegang saham. Yang lebih penting, laporan
pertanggungjawaban sosial menunjukkan perusahaan sebagai warga dari suatu negara, sehingga juga mempunyai kewajiban sosial.
Laporan-laporan yang mengintegrasi kinerja lingkungan, sosial, dan ekonomi
disebut "laporan tiga-linibawah" (triple-bottom-line
report), yang berkenaan dengan labs, orang, dan planet. Untuk
menghindarkan kritik bahwa laporan tersebut dapat direkayasa, verifikasi oleh
pihak ketiga yang independen sangat diperlukan. Sudah lama diakui bahwa
informasi kesejahteraan karyawan penting bagi serikat buruh. Beberapa bidang
yang diperhatikan adalah kondisi lingkungan kerja, keamanan pekerjaan, kesamaan
kesempatan, perbedaan kondisi tenaga kerja, dan tenaga kerja di bawah umur. Disclosure
karyawan juga penting bagi investor guna memberikan wawasan yang bermanfaat
mengenai produktivitas, harga pokok (costs), dan hubungan
perburuhan perusahaan.
Disclosure
informasi mengenai jumlah karyawan sangat penting bagi pemerintah. Disclosure
jumlah karyawan menurut daerah geografis memberikan informasi kepada
pemerintah mengenai pengaruh penyerapan tenaga kerja oleh MNC. Disclosure
karyawan menurut lini bisnis membantu mengidentifikasi industri-industri dan
kegiatan-kegiatan yang bagi para. investor asing ternyata menguntungkan. Jika
terjadi konflik antara perilaku investor dan negara tuan rumah, misalnya
investor hanya mempekerjakan karyawan dengan ketrampilan rendah sementara negara
menghendaki dipekerjakannya karyawan yang mempunyai ketrampilan yang tinggi,
maka negara dapat mendorong investasi asing ke arah yang diinginkan. Jika
dikombinasi dengan pelaporan ini bisnis dan/atau geografis, disclosure karyawan
menurut fungsinya akan memampukan pemerintah dan serikat buruh untuk menguji
apakah praktik ketenaga-kerjaan MNC konsisten dengan norma-norma dan
undang-undang setempat. Isu-isu lingkungan meliputi dampak proses produksi,
produk, dan jasa terhadap udara, air, tanah, biodiversitas, dan kesehatan
manusia. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Francis
sekarang diminta untuk menerbitkan hasil kegiatan lingkungan mereka. Informasi
tersebut antara lain harus berisi tentang:
1.
Konsumsi
air, bahan baku, dan energi, serta tindakantindakan yang diambil untuk
meningkatkan efisiensi energi.
2.
Kegiatan-kegiatan
untuk mengurangi polusi udara, air, atau tanah, yang juga meliputi polusi
suara, serta biayanya.
3.
Jumlah
cadangan yang disediakan untuk risiko lingkungan.
Disclosure
Khusus Untuk Pemakai Laporan Keuangan Asing dan Prinsip-rinsip Akuntansi
yang Digunakan
Laporan
tahunan dapat mencakup disclosure-disclosure khusus yang dimaksudkan untuk
mengakomodasi pemakai laporan keuangan nondomestik. Disclosure-disclosure
tersebut meliputi:
1.
Laporan ulang sederhana dari laporan keuangan dengan menyatakannya ke dalam sebuah
valas.
2. Pembahasan
mengenai perbedaan antara prinsip-prinsip akuntansi yang digunakanpada laporan
keuangan utama dan beberapa rangkaian (set) prinsip akuntansi yang lain.
3.
Laporan ulang terbatas posisi dan basil keuangan berdasarkan standar akuntansi yang
berbeda.
4.
Satu set
laporan keuangan yang lengkap yang disusun berdasarkan satu set prinsip
akuntansi yang berbeda.
Di
negara-negara di mana Inggris bukan merupakan bahasa utama, banyak perusahaan
mentranslasi laporan tahunan keseluruhan ke bahasa Inggris. Di samping itu,
perusahaan juga menyusun laporan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi
yang lebih diterima secara luas daripada prinsip-prinsip akuntansi
domestik (terutama IFRS atau PABU AS), atau yang mendekati set
standar domestik dan sebuah set standar yang lain.
Soal:
1.
Keuntungan dari disclosure sukarela adalah
a.
Biaya
transaksi perdagangan saham yang lebih mahal
b.
Meningkatnya
minat para analis keuangan dan investor terhadap korporasi yang bersangkutan
c.
Menurunnya likuiditas saham
d.
Semakin tingginya biaya modal
2.
Aturan
disclosure diperlukan untuk
a.
Laporan
perubahan modal
b.
Pelaporan
segmen
c.
Laba per
lembar saham
d.
Jawaban a, b, dan c benar
3.
Istilah informasi
masa depan meliputi
a.
Ramalan pendapatan,
laba (rugi), arus kas, pengeluaran modal, dan
item-item keuangan lainnya
b.
Laporan
tentang tujuan dan rencana manajemen mengenai operasi masa depan
c.
Jawaban a dan b benar
d.
Jawaban a dan b salah
4. Pelaporan
keuangan merupakan mekanisme yang tidak sempurna untuk berkomunikasi dengan
para investor jika disclosure yang disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan
investor. Hal yang menyatakan bahwa komunikasi tersebut tidak sempurna jika
a.
manajer
mempunyai informasi yang superior tentang korporasi tersebut
b.
dorongan
manajer secara sempurna sejalan dengan kepentingan investor
c.
auditing
aturan akuntansi sempurna
d.
Semua jawaban salah
5. Laporan
tahunan dapat mencakup disclosure-disclosure khusus yang dimaksudkan untuk
mengakomodasi pemakai laporan keuangan nondomestik. Disclosure-disclosure
tersebut meliputi, kecuali
a.
Laporan ulang sederhana dari laporan keuangan dengan menyatakannya ke dalam sebuah
valas.
b. Pembahasan
mengenai perbedaan antara prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan pada laporan keuangan utama dan beberapa rangkaian (set) prinsip akuntansi
yang lain.
c.
Laporan ulang terbatas posisi dan basil keuangan berdasarkan standar akuntansi yang
berbeda.
d. Satu
set laporan keuangan yang lengkap yang disusun berdasarkan satu set prinsip
akuntansi yang sama.
Referensi:
http://riniismarini.blogspot.com/2013/06/akuntansi-internasional-bab-1-dan-bab-5.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar