Remember When
Ketika kau dan aku jatuh cinta
A novel by Winna Efendi
Apapun yang kau katakana,
bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu
mengaku keberadaannya.
Bagi
kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti
kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu
kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?
Lalu,
saat kau berkata, “Aku mencintaimu, aku merasa senja tak lagi membawa cerita
bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya
terlalu saru?
“Aku
mencintaimu,” katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita
tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?
Takdir kita sudah jelas.
Kau, aku, tahu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar